Manila - Hujan lebat
yang turun di Filipina bagian selatan menewaskan sedikitnya enam orang dan
delapan lainnya hilang, kata pihak berwenang, Minggu. Bencana terbaru ini kian
membuat prihatin korban topan yang kini masih tinggal di tempat penampungan
sementara.
Empat orang
meninggal di rumah mereka di Mindanao setelah tanah longsor melanda kota
pegunungan Tarragona, selepas hujan lebat. Seorang gadis tujuh tahun tewas dan
tiga lainnya hilang setelah tanah longsor terjadi di kota tambang emas Monkayo.
Hujan lebat juga merengut nyawa bayi laki-laki satu tahun yang tewas setelah
banjir bandang melanda kota pertambangan Bayugan.
Dua orang
lainnya hilang ketika mereka menyeberangi sungai yang meluap di kota Santiago,
sementara tiga nelayan hilang setelah pergi melaut di kota pesisir Tubay, kata
polisi setempat .
Para pejabat
khawatir hujan dapat memperburuk kondisi hidup yang sudah keras bagi para
korban topan Haiyan. Banyak dari mereka yang hingga kini masih tinggal di
tempat penampungan sementara setelah rumah mereka hancur akibat bencana pada
November 2013 itu.
Prakirawan
cuaca Filipina, Manny Mendoza, mengatakan hujan lebat akan terus berlangsung
selama dua sampai tiga hari ke depan, terutama di pulau Samar dan Leyte yang
sebelumnya porak-poranda karena Topan Haiyan, salah satu topan terkuat dalam
beberapa dasawarsa yang melanda negeri itu.
Sebanyak
hampir 8.000 orang tewas atau hilang akibat bencana ini. Dampak badai ini
menurut banyak pengamat mirip dampak yang ditimbulkan oleh hantaman tsunami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar